Singasana- Ilia Topuria resmi mengukuhkan dirinya sebagai penguasa baru divisi ringan UFC. Kemenangan ini tidak hanya memberikan sabuk juara , tetapi juga melambungkan namanya ke puncak peringkat pound-for-pound , menggeser posisi Islam Makhachev. Namun, di balik pencapaian gemilang itu, banyak yang meremehkan dominasi Topuria di kelas ringan. Salah satunya adalah Arman Tsarukyan, yang dengan lantang menyatakan bahwa sang juara baru “tidak seseram itu”.
Debut Gemilang, Tapi Masih Dianggap Cupu
Ilia Topuria, yang sebelumnya merajai divisi bulu, memutuskan naik ke kelas ringan setelah membersihkan divisi lamanya. Debutnya langsung dibayangkan dengan mantan juara, Charles Oliveira, dan ia berhasil mengalahkannya dengan pertarungan sengit. Namun, meski menang, banyak pengamat dan sesama petarung yang menilai performanya tidak sepenuhnya dominan.
Arman Tsarukyan, salah satu petarung terkuat di kelas ringan, dengan tegas menyoroti kelemahan Topuria.
“Dia bagus di mencolok, tapi permainan di bawahnya masih bisa dieksploitasi. Saya sudah melihat rekam jejaknya, dan dia tidak seberbahaya yang orang-orang kira,” ujar Tsarukyan dalam sebuah wawancara.
Memang, Topuria pernah menunjukkan kemampuan grappling -nya saat mengunci Bryce Mitchell di divisi bulu. Namun, Tsarukyan yakin bahwa di kelas ringan—di mana kekuatan dan teknik gulat lebih matang—Topuria akan kesulitan jika menghadapi petarung seperti dirinya, Islam Makhachev, atau bahkan Mateusz Gamrot.

Baca Juga: Bandara Bali Utara Antara Restu Presiden dan Realisasi yang Masih Abu-abu
Ancaman Nyata dari Petarung Lain
Selain Tsarukyan, beberapa nama besar di kelas ringan juga sudah mengincar Topuria. Islam Makhachev, yang baru saja tergeser dari puncak pound-for-pound , tentu ingin membalas kekalahannya dan merebut kembali posisinya. Belum lagi Max Holloway, yang juga baru naik ke kelas ringan dan punya serangan yang jauh lebih berbahaya daripada Oliveira.
“Topuria juara? Oke, tapi lihat saja nanti. Kelas ringan adalah divisi terberat di UFC. Banyak monster di sini yang siap mengujinya,” kata Justin Gaethje dalam podcastnya.
Mampukah Topuria Bertahan?
Kemenangan atas Oliveira adalah langkah besar, tapi jalan Topuria sebagai juara masih panjang. UFC dikenal sebagai organisasi di mana sabuk bisa melepaskan tangan dalam sekejap. Jika ia tidak segera memperbaiki kelemahan grappling -nya, bukan tidak mungkin singgasananya akan segera runtuh.
Tsarukyan sudah menyatakan siap menjadi penantang berikutnya. Sementara Makhachev juga sedang menunggu kesempatan untuk pertandingan ulang . Di tengah persaingan ketat ini, satu hal yang pasti: Topuria harus membuktikan bahwa ia bukan sekadar juara sementara, melainkan raja sejati kelas ringan.
Kesimpulan
-
Topuria kini adalah juara kelas ringan UFC setelah mengalahkan Charles Oliveira.
-
Posisinya di puncak pound-for-pound mengundang banyak kritik.
-
Arman Tsarukyan dan petarung lain meragukan kemampuan grappling -nya.
-
Ancaman besar datang dari Makhachev, Holloway, dan Tsarukyan.
-
Mampukah Topuria mempertahankan sabuknya di divisi terberat UFC?