Singasana- Wayan Koster,Gubernur Bali kembali menunjukkan ketegasannya dalam mendorong para wakil rakyat untuk lebih aktif memperjuangkan kepentingan Bali di tingkat nasional. Dalam acara Penutupan Bulan Bung Karno yang digelar di Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, Minggu (29/6), Koster menyampaikan pesan tegas kepada sembilan anggota DPR RI asal Bali: “Bekerjalah di Jakarta, jangan hanya diam di daerah pemilihan (dapil)!”
Pernyataan ini bukan sekadar kritik biasa, melainkan seruan konkret dari seorang mantan anggota DPR RI tiga periode yang memahami betul bagaimana seharusnya seorang wakil rakyat berjuang.
“Jangan Hanya Urus Bali, Tugas DPRD Sudah Cukup!”
Koster mengingatkan bahwa tugas utama anggota DPR RI adalah memperjuangkan aspirasi daerah di tingkat pusat, bukan sibuk mengurusi hal-hal yang sebenarnya menjadi ranah DPRD Provinsi.
“Di Jakarta, perjuangannya bukan di sini. Yen dini utek-utekkan (kalau di sini saja), yang diajak bertengkar dengan temannya sendiri ngapain? Sudah ada anggota DPRD-nya yang ngurusin eksekutif daerah,” tegas Koster dengan nada tegas.
Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini menekankan bahwa fokus anggota DPR RI harus pada perjuangan di tingkat nasional, seperti:
-
Memperjuangkan anggaran infrastruktur (perbaikan jalan, bandara, pelabuhan).
-
Mendorong pembangunan fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas).
-
Memperkuat dukungan untuk seni dan budaya Bali di kancah nasional.
“Tempur sana, bawa oleh-oleh ke Bali yang banyak! Jalannya biar bagus, rumah sakit biar bagus, fasilitas budaya biar bagus,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Baca Juga: Korupsi APBDes Undisan Rp 600 Juta Perempuan Inisial NWB Dilimpahkan ke Kejaksaan Bangli
Koster Contohkan Kerja Nyata, Bukan Sekadar Pencitraan
Sebagai mantan anggota DPR RI yang telah tiga periode (2004-2019) mewakili Bali, Wayan Koster tidak sekadar berteori. Ia mencontohkan kerja nyata yang pernah dilakukannya, seperti:
-
Mendorong pembukaan program pengisian di ISI Bali.
-
Memperjuangkan perubahan nama ISI Denpasar menjadi ISI Bali agar lebih mendunia.
-
Membantu pembangunan 300 wantilan (balai pertemuan adat) di seluruh Bali.
-
Mendukung perangkat gamelan dan pemugaran pura.
“Semua saya bantu, juga kampus swasta. Itulah pemilih saya, karena banyak yang berbuat dari yang kami bantu,” ungkapnya.
Menariknya, Koster mengaku tidak suka pamer di media sosial. “Banyak sekali yang saya kerjakan, dan riil. Tapi saya tidak suka medsos. Saya sukanya kerja doang,” tegasnya.
Sembilan Anggota DPR RI Bali Diminta Lebih Proaktif
Saat ini, Bali diwakili oleh sembilan anggota DPR RI, dengan komposisi:
-
5 dari PDI Perjuangan
-
1 dari Partai Golkar
-
1 dari Partai Demokrat
-
1 dari Partai NasDem
-
1 dari Partai Gerindra
Koster berharap mereka lebih agresif memperjuangkan kepentingan Bali di Jakarta. Ia menegaskan, jika hanya diam di Bali, maka fungsi mereka sebagai wakil rakyat di pusat tidak maksimal.
Beberapa isu strategi yang seharusnya menjadi fokus perjuangan di Jakarta antara lain:
-
Peningkatan anggaran untuk infrastruktur Bali, termasuk jalan nasional dan bandara.
-
Perlindungan budaya Bali dari eksploitasi yang berlebihan, termasuk regulasi tentang pariwisata berkelanjutan.
-
Memperjuangkan kebijakan fiskal yang adil, seperti bagi hasil pariwisata untuk masyarakat lokal.
-
mengubah Bali tidak hanya menjadi ‘sapi perah’ pariwisata nasional, tetapi benar-benar mendapat manfaat maksimal.
